Silahkan dibaca
Bagian I
|
Disasters and Fairy Tales |
Sherman mengubah hampir keseluruhan gayanya pada satu seri yang berjudul Disasters and Fairy Tales. Untuk pertama kali sepanjang karirnya, Sherman tidak menjadi model. Diambil dari tahun 1985 hingga 1989, foto-foto tersebut jauh lebih ‘mengerikan’ dari karya-karya sebelumnya. Dengan sengaja menampakkan ketakutan dan ‘cacat’, Sherman menempatkan dirinya secara aneh, latar belakang yang tak dapat dijelaskan, bentuk-bentuk ganjil yang disorot warna bernuansa biru, hijau dan merah. Kadang Sherman menggunakan bagian-bagian boneka atau bagian-bagian tubuh palsu untuk mengganti bagian tubuh dirinya. Juga banyak sekali foto yang bergambar muntahan dan barang-barang menjijikan berserakan. Sherman terus mengeksplor hal-hal yang menjijikkan, namun hal itu diakuinya dapat memunculkan keindahan.
Karya kedua Sherman yang paling terkenal muncul tidak lama setelah ‘Untitled Film Still’ diterima baik oleh public. Dalam karya berjudul ‘History of Portraits’, Sherman kembali menempatkan dirinya sebagai model, meskipun kali ini ia berperan dengan pola dasar para pelukis maestro. Menggunakan bagian tubuh palsu untuk menambah atau memperbesar bagian tubuhnya sendiri, Sherman menciptakan kembali satu bentuk seni tinggi dan memainkan perannya sebagai seorang seniman kontemporer abad 20. Sherman tinggal di luar negeri waktu itu. Meskipun museum bisa memberi banyak inspirasi padanya, dia tidak menggemarinya: “Bahkan ketika aku sedang mengerjakan ‘History of Portraits, aku sedang berada di Roma, tapi tidak sekalipun pergi ke gereja atau museum di sana. Aku bekerja dari buku-buku dan mereproduksinya, “ katanya. “Ini adalah sisi dari fotografi yang sangat aku sukai, secara konseptual – ide dari suatu gambar dapat direproduksi dan dilihat kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja.”
|
History of Portrait |
Tahun 1992 Sherman mulai pada seri karya baru yang berjudul ‘Sex Pictures’. Untuk pertama kalinya Sherman benar-benar absen dari gambar-gambar yang diciptakannya. Malah ia kembali menggunakan boneka dan bagian-bagian tubuh palsu, dan kali ini dipasang dalam pose sangat seksual. Alat kelamin palsu – dari laki-laki dan perempuan – sangat sering dimunculkan dalam tampilan
close-up yang ekstrim. Difoto dengan warna-warna khusus, gambar-gambar itu bisa diartikan
goncangan. Sherman terus melanjutkan proyek tersebut untuk beberapa lama dan terus bereksperimen menggunakan boneka serta eksplorasi-eksplorasi bagian tubuh seperti yang telah ia lakukan sebelumnya.
Kehidupan dan karya Sherman telah diisi bukan hanya oleh konsep-konsep fotografi. Ia telah menikah dengan seorang kameraman, Michael Audher, selama 16 tahun dan mulai sibuk dalam karya-karya film. Tahun 1977, debut karya yang disutradarai Sherman, Office Killer, dibintangi
Jeanne Tripplehorn, dirilis di bioskop. Menyatakan diri sebagai pecinta film horror, Sherman menggambarkan karakter-karakter serta membangun motif visual dalam filmnya tersebut sebagai seorang yang masih berkecimpung di dunia fotografi. Sherman juga muncul memerankan dirinya dalam satu komedi karya John Water, Pecker, tahun 1998.
Pada 1999, harga rata-rata tiap karya Sherman mencapai $20.000 sampai $50.000, suatu hasil yang luar biasa bagi seorang fotografer perempuan. Bahkan pada 1999, balai lelang berhasil menjual ‘Film Stills’ dengan harga $190.000. Tawaran itu mungkin diilhami oleh yang ditempuh ‘
Museum of Modern Art’: Tahun 1996 mereka membeli seri lengkap dari ‘Film Stills’ seharga satu juta dollar. Harga tersebut menunjukkan kesuksesan yang telah dicapai Sherman, dari segi kritikan maupun financial. Popularitas Sherman menjalar hingga seluruh dunia, dipamerkan di negara-negara lain seperti Jerman, Jepang dan Prancis.
Akhir-akhir ini, Sherman kembali menggunakan dirinya sebagai model. Pada pameran yang diselenggarakan di galeri Metro Pictures, New York, Sherman memamerkan portret dirinya sebagai perempuan asal California, tipe-tipe perempuan sederhana – pelatih pribadi, bekas makelar, janda dsb. Sherman memanipulasi lebih lanjut gagasan tentang potret melalui penggunaan gaya foto konvensional, termasuk pengaturan tokoh dengan latar belakang netral. Tidak seperti beberapa karya awalnya, ia menciptakan karakter yang lebih sederhana. Sherman membuat proyek-proyeknya di kota New York, tempatnya tinggal dan berkarya.
|
Bus Rider karya Cindy Sherman |
0 comments: