
Di dalam berita yang saya baca, PT Kereta Api (KA) memasukkan seluruh awak KA secara bertahap ke Pesantren Raudhatuh Fatehah, Plered, Bantul. Vice President (VP) Pengendalian Operasi dan Evaluasi KA Ahmad Marzuki menjelaskan bahwa mereka ingin meningkatkan kemampuan seluruh awak dari sisi mental. Baik masinis, kondektur, maupun awak operasional lain.
Menurut Eko Budiyanto, Humas PT KA Daops VI, kemampuan masinis dan awak lain sebenarnya sangat layak. Sebab, sebelum terjun ke lapangan, mereka mendapatkan pendidikan khusus. Hanya mental mereka yang belum tersentuh dengan baik. "Jadi, kalau terjadi human error, penyebabnya cenderung emosi, bukan skill," terangnya.
Anda bisa membaca berita tersebut dengan lengkap di sini.
Saya kira kiat tersebut sangat bagus, perlu dicontoh, terlebih untuk dinas kepolisian, yang rencananya akan membeberkan hasil klarifikasi rekening 'bermasalah' milik perwiranya besok.
Kembali ke masalah error mental dan etika. Lain di kantor lain di jalanan. Di dalam kantor, kalian boleh menuduh polisi sebagai pejabat hukum yang tidak amanah, korup, tak beretika dsb, terserah anda. Tetapi di jalanan, polisi sebagai 'pemilik hukum' menyebutkan bahwa para pengendara sepeda motor banyak yang belum beretika.
Menurut informasi Traffic Management Center (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mereka (para pengendara sepeda motor yang belum beretika), kalau belum kejadian, belum jera.
Ada beberapa pedoman etika yang diberikan oleh Polda Metro Jaya dalam mengendarai sepeda motor, agar kejadian yang tidak menyenangkan saat berkendara seperti kecelakaan atau mencelakai orang lain dapat diminimalisir.
Berikut pedomannya:
1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat.
Betul, karena jiwa yang tidak sehat terbukti bisa mencelakakan orang lain, seperti wartawan dan desainer cover majalah Tempo, yang menampilkan hewan 'haram' di muka umum dan mengakibatkan celaka perwira tinggi kepolisian yang terhormat.
2. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan benar-benar siap selama dalam perjalanan, mulai dari tune up, ban, rem, kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, zign, rantai, busi, BBM,
tentu saja, tanpa itu semua sepeda motor tidak akan bisa melaju
3. dan surat-surat SIM serta STNK
Ini penting, jangan sampai motor anda mengalami nasib serupa dengan rekening-rekening mencurigakan milik para jenderal yang terhormat itu.
4. Gunakanlah helm full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun pembonceng. Memakai kacamata UV di siang hari agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas. Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, pengendara sepeda motor harus mempersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, kacamata, dan jas hujan
dan sebotol bensin plus korek api serta pentungan kalau sekalian hendak meneror seseorang.
5. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan.
kalau ada 'muatan' berlebih, sebaiknya dimasukkan ke rekening, dan dijaga jangan sampai gambar anda muncul di salah satu majalah sambil menggiring celengan babi.
6. Jangan mengendarai sepeda motor di lajur yang bukan peruntukannya.
Ini juga penting untuk melatih anda menentukan mana yang benar dan mana yang bersalah, mana hak anda dan mana yang bukan. Tanyalah Pak Polisi kalau Anda belum faham mengenai hal itu.
7. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.
Kalau anda merasa sedikit ada masalah dengan etika, mungkin karena emosi, jiwa atau mental anda terganggu. Dan anda bisa kembali ke awal tulisan ini, yaitu membaca dan mengikuti kiat PT Kereta Api, yang memasukkan seluruh pekerjanya ke pesantren.
Sumber : -Jawa Pos dan Warta Kota
Terimakasih untuk infonya.
ReplyDeleteSama sama
ReplyDeletewah bisa juga tuh buat masukan di usaha ane...
ReplyDeletekebetulan ane buka usaha cetak foto digitall...
makasih om infonya....